Yogyakarta, 29 April 2025 – Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan meluncurkan semburan lava pijar sebanyak 9 kali ke arah Sungai Sat dan Sungai Putih pada Senin (28/4) malam. Lava tersebut meluncur dengan jarak maksimum 1,6 kilometer dalam rentang waktu pukul 18.00 hingga 24.00 WIB.
Meski terjadi luncuran lava, visual puncak Merapi terlihat jelas tanpa asap kawah. Cuaca di sekitar gunung dilaporkan cerah hingga berawan dengan suhu udara berkisar antara 15,8–22,8 derajat Celsius dan kelembaban 83,1–84,5 persen.
Penurunan Gempa Guguran, Peningkatan Gempa Hybrid
Berdasarkan data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terjadi penurunan aktivitas gempa guguran dari sebelumnya 37 kali menjadi 26 kali dalam periode pengamatan terakhir. Namun, gempa hybrid justru mengalami peningkatan dari 22 kali menjadi 29 kali.
Hingga saat ini, status Gunung Merapi tetap berada pada level Siaga (Level III). Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak guna menghindari potensi lontaran material vulkanik.
Arah Luncuran Lava dan Potensi Bahaya
Gunung Merapi, dengan ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut, merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Aktivitas vulkaniknya meliputi guguran lava pijar, awan panas (wedus gembel), dan lontaran material vulkanik.
Biasanya, luncuran lava dan awan panas mengarah ke sejumlah sungai seperti Sungai Bedog, Boyong, Bebeng, Krasak, Gendol, dan Woro. Sementara lontaran material vulkanik dapat mencapai radius 3 kilometer dari puncak.
Pihak BPPTKG terus memantau perkembangan aktivitas Merapi dan mengimbau warga untuk selalu mengikuti informasi resmi dari lembaga terkait. (DBS)
Leave a Reply